Awal Konspirasi di Balik Bahaya Rokok
https://www.naviri.org/2017/08/awal-konspirasi-di-balik-bahaya-rokok.html
Naviri.Org - Pada saat ini, sudah lazim diketahui kalau rokok—dan produk-produk tembakau—mengandung bahaya bagi kesehatan. Salah satunya menjadi penyebab kanker. Namun, di masa lalu, orang-orang menganggap rokok sebagai hal tidak berbahaya, khususnya bagi kesehatan. Bahkan, orang-orang di masa lalu ada yang menganggap rokok memiliki manfaat bagi kesehatan manusia.
Sampai kemudian, berbagai penelitian yang dilakukan menemukan bahwa rokok ternyata mengandung bahaya yang tergolong mengerikan. Selain mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit lain, rokok juga berpotensi membahayakan kesehatan orang lain (bukan hanya si perokok).
Semula, masyarakat tidak percaya pada temuan tersebut, dan mereka masih menganggap bahwa rokok tidak berbahaya. Perusahaan-perusahaan rokok juga menganggap penelitian itu tidak akan membawa dampak apa pun, dan bisnis rokok akan terus berjalan lancar, dan orang-orang akan tetap merokok.
Perusahaan-perusahaan rokok mulai benar-benar melihat besarnya permasalahan pada 1950-an. Kumpulan perusahaan besar rokok, yang dikenal sebagai "Big Tobacco", kemudian melancarkan upaya-upaya yang bertujuan menutup-nutupi bahaya rokok, dan hal itu terus berlangsung selama hampir setengah abad.
Upaya perusahaan-perusahaan rokok dalam menutup-nutupi bahaya rokok itu memunculkan aneka macam teori konspirasi. Sementara itu, aktivis-aktivis kesehatan juga melakukan perlawanan terhadap upaya perusahaan-perusahaan rokok, untuk membuktikan bahwa rokok memang berbahaya bagi kesehatan.
Sampai kemudian, pada 1998, empat perusahaan terbesar tembakau mengalami kekalahan, dengan diterbitkannya Tobacco Master Settlement Agreement, yaitu kesepakatan legal antara perusahaan-perusahaan rokok dengan 46 negara bagian di Amerika Serikat (AS). Sementara empat negara bagian sisanya melakukan kesepakatan-kesepakatan terpisah.
Sejak itulah, masyarakat luas mulai percaya bahwa rokok memang berbahaya bagi kesehatan, dan kampanye antirokok mulai digalakkan.