Humor: Ganti Gigi
https://www.naviri.org/2017/06/ganti-gigi.html
Naviri.Org - Madun datang ke dokter Fadli, seorang dokter gigi yang terkenal, untuk mengurus giginya yang sakitnya minta ampun. Mungkin tuh gigi perlu dicabut, pikir Madun.
Saat diperiksa, dokter Fadli memang menyarankan agar gigi itu dicabut dan diganti dengan gigi baru. Tapi karena biayanya mahal, dan Madun kebetulan nggak bawa uang cukup, Madun pun membatalkan pencabutan giginya, dan berjanji akan datang lagi keesokan harinya.
Waktu pulang dari tempat praktek dokter Fadli, Madun merasakan giginya makin sakit, dan kepalanya makin senut-senut merasakan sakitnya. Dia jadi merasa menyesal mengapa tadi tidak sekalian dicabut saja. Mungkin dokter Fadli tak akan keberatan kalau dia ngutang.
Waktu turun dari metromini, Madun melihat seorang tukang gigi di pinggir jalan. Eh, kebetulan, pikirnya. Maka Madun pun tanya-tanya soal giginya, dan dijawab kalau orang itu bisa mencabutnya. Madun girang. Lebih girang lagi, dia dapat mengganti giginya yang dicabut itu dengan gigi baru, dengan tarif yang jauh lebih murah daripada yang ditawarkan oleh dokter Fadli tadi.
Maka Madun pun mencabut giginya di pinggir jalan itu, dan menggantinya dengan gigi baru.
Satu bulan kemudian, Madun merasa ada yang nggak beres dengan dirinya. Semakin ia pikirkan, Madun semakin yakin kalau ketidakberesan yang terjadi pada dirinya dimulai semenjak ia memasang gigi baru di pinggir jalan dulu itu. Karena penasaran, dia mencoba mendatangi tukang gigi di pinggir jalan itu lagi untuk menanyakan, namun si tukang gigi tak pernah ditemuinya lagi.
Akhirnya Madun mendatangi dokter Fadli untuk menanyakan dan memeriksakan giginya.
“Lho, Madun?” tegur dokter Fadli dengan ramah. “Kok baru kembali ke sini? Giginya udah sembuh?”
“Iya nih, Dok,” sahut Madun malu-malu. “Maaf, dulu saya nggak jadi kemari karena kebetulan waktu pulang dulu itu, saya menemukan tukang gigi di pinggir jalan dan dicabut sama dia. Saya juga dikasih gigi baru yang udah dipasang nih, Dok.”
“Ya nggak apa-apalah,” ujar dokter Fadli dengan senyum keramahan. “Ngomong-ngomong, kamu tambah gemuk sekarang.”
“Eh, iya nih, Dok. Sejak ganti gigi, saya ngerasa nafsu makan saya gila-gilaan banget. Akibatnya saya kadang makan tujuh kali dalam sehari. Itu pun biasanya masih nambah.”
Dokter Fadli heran. “Lho, kok sampai segitunya?”
“Nggak tahu, Dok. Saya sendiri juga heran!”
“Kamu yakin kalau itu terjadi sejak kamu ganti gigi baru?”
“Yakin banget sih nggak, Dok. Cuma, kayaknya memang nafsu makan saya yang gila-gilaan itu dimulai sejak saya ganti gigi,” Madun menjelaskan, “itulah kenapa saya kemari untuk memeriksakan gigi saya...”
Dokter Fadli mengangguk, lalu dia pun mulai sibuk memeriksa gigi baru Madun. Beberapa saat kemudian, dokter Fadli manggut-manggut sambil bergumam, “Pantas saja...”
“Pantas gimana, Dok?” tanya Madun.
“Pantas saja nafsu makanmu jadi gila-gilaan.”
“Jadi, itu memang ada hubungannya dengan gigi baru saya?”
“Iya, nih. Ternyata gigi kamu diganti gigi kerbau!”
Baca juga: Nenek Ikut Antri