Mengenal Sarin, Zat Kimia yang Sangat Berbahaya
https://www.naviri.org/2017/04/sarin.html
Naviri.Org - Nama sarin kerap disebut akhir-akhir ini, menyusul tragedi yang menimpa Suriah, yang diberitakan diserang dengan zat kimia sarin, sehingga banyak orang—termasuk anak-anak—yang tewas dengan menyedihkan. Mereka tampak terkapar, dengan mata melotot, dan tubuh kejang-kejang, sebelum kemudian menjemput ajal. Penyerangan menggunakan zat kimia sarin di sana diberitakan telah merenggut 100-an jiwa, dan melukai 400-an orang lainnya.
Dalam Jurnal BioTeach, dijelaskan bahwa sarin termasuk anggota bahan kimia organofosfat, yaitu sebuah agen saraf yang sangat beracun dan mampu membunuh dalam hitungan menit. Sarin tidak berbau, tidak berwarna, berbentuk cair, dan mudah menguap.
Sementara Doktor Ratih Asmana Ningrum, peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menjelaskan bahwa sarin menyebabkan penyempitan pupil mata, sesak napas, otot menegang, dan kontraksi saluran pencernaan.
“Gejala-gejala ini muncul dengan segera,” ujarnya. “Tubuh akan kehilangan kontrol terhadap otot, kejang-kejang, dan meninggal seketika. Sarin adalah pembunuh terkutuk, 20 kali lebih kuat dibanding racun sianida.”
Di antara banyak senjata yang digunakan dalam perang, Ratih menilai Sarin lebih berbahaya dari senjata api. Ia menjelaskan, “Kalau senjata api, selama tidak mengenai organ vital, ia tidak akan menimbulkan kematian seketika. Berbeda dengan sarin yang menyerang sistem saraf. Dalam paparan gas sarin yang besar, waktu kematian korban bisa jadi cuma 15 menit dari detik pertama terpapar.”
Senyawa kimia berbahaya seperti sarin kerap dipakai untuk menyerang orang lain. Sarin menyebabkan penyempitan pupil mata, sesak napas, otot menegang, dan kontraksi saluran pencernaan.
Baca juga: Kisah Zat Berbahaya Sarin yang Pernah Menyerang Jepang