Déjà Vu: Teror dan Perjalanan Menuju Masa Lalu
https://www.naviri.org/2017/03/dejavu.html
Naviri.Org - Sebuah kapal feri meledak akibat bom yang dipasang di sebuah mobil, yang diparkir di kapal tersebut. Akibat ledakan, orang-orang di kapal pun tewas, termasuk anak-anak.
Kasus teror bom yang menewaskan ratusan orang di kapal itu membuat pemerintah AS sibuk mencari pelakunya. Doug Carlin, seorang pakar terorisme, menjadi salah satu orang yang terlibat dalam penyelidikan kasus tersebut.
Dalam menelusuri kasus teror peledakan bom itu, Doug Carlin melakukan upaya penyelidikan dan pemeriksaan sebagaimana biasa. Upaya penyelidikannya menemukan sesuatu yang tampak tidak berkaitan, namun membuatnya tertarik. Yaitu kasus kematian seorang wanita yang ditemukan terdampar di laut, tak jauh dari kapal feri yang meledak akibat bom.
Sekilas, kematian wanita itu tampak seperti korban ledakan di kapal, dengan bagian-bagian tubuh yang terbakar. Tapi Doug Carlin menemukan sesuatu yang janggal. Pada bagian mulut wanita yang tewas tersebut, terdapat sesuatu yang lengket, dan Doug Carlin menyimpulkan bahwa itu bekas lakban yang digunakan untuk membekap mulut wanita tersebut.
Doug Carlin pun berpikir bahwa memeriksa kasus kematian wanita tersebut akan membantu menguak kasus peledakan kapal feri, sekaligus menemukan pelaku teror.
Upaya itu lalu mempertemukan Doug Carlin dengan para pakar yang bekerja menggunakan semacam mesin waktu. Melalui mesin yang dirancang dengan hukum dan rumus fisika itu, Doug Carlin bisa melihat ke waktu beberapa hari sebelumnya, termasuk melihat kegiatan dan kehidupan wanita yang tewas secara mencurigakan tadi.
Selama menyaksikan kehidupan si wanita—beberapa hari sebelum tewas—Doug Carlin merasa tertarik, dan ia sangat menyayangkan wanita itu menjadi korban kejahatan, dan tewas dengan cara mengerikan. Doug Carlin pun bertekad untuk menemukan si pembunuh, sekaligus pelaku teror yang telah menewaskan banyak orang di kapal.
Tekad itu kemudian membawa Doug Carlin untuk melakukan sesuatu yang sangat berbahaya. Dia memutuskan untuk masuk ke dalam mesin waktu, untuk kembali ke masa lalu—beberapa hari sebelum terjadinya kasus peledakan kapal. Meski upaya itu dinilai riskan, karena berisiko, Doug Carlin tetap melakukannya.
Ternyata, upaya itu berhasil. Melalui mesin waktu, Doug Carlin berhasil kembali ke beberapa hari sebelumnya, dan menemukan si wanita yang saat itu masih hidup (belum terbunuh).
Rupanya, wanita itu “korban sampingan” dari sebuah upaya teror mematikan. Mobil milik wanita itulah yang digunakan oleh si teroris untuk memasang bom, yang akan diledakkan di kapal. Untuk memuluskan rencananya, si teroris juga menculik si wanita, dan bermaksud membuatnya seolah-olah bagian dari korban ledakan kapal.
Pada saat itu, si wanita telah diculik oleh si teroris, dan hampir terbunuh. Tepat pada waktu itu, Doug Carlin sampai di tempat si teroris, dan menghentikan upaya si teroris. Terjadi tembak-tembakan, dan ledakan.
Mengira Doug Carlin telah tewas dalam tembak-tembakan itu, si teroris pergi ke kapal yang akan diledakkannya.
Tapi Doug Carlin ternyata belum tewas. Bersama si wanita yang berhasil diselamatkannya, dia pergi ke kapal yang akan diledakkan, dan berupaya menghentikan upaya teror itu. Akhir kisah, upaya peledakan kapal itu bisa dihentikan, tapi Doug Carlin tewas dalam usahanya menghentikan si teroris. Pada waktu itu, Doug Carlin membawa mobil yang berisi bom ke dasar laut. Mobil itu meledak, dan Doug Carlin masih ada di dalamnya.
Sementara si wanita—yang sebelumnya telah tewas—kali ini tetap hidup, karena diselamatkan Doug Carlin.
Yang menarik, setelah peristiwa itu terjadi, dan kapal berhasil diselamatkan, sementara si teroris terbunuh, Doug Carlin kembali muncul sebagai pakar terorisme. Ia datang ke tempat kejadian untuk menyelidiki peristiwa itu.
Déjà Vu adalah film yang diperankan Denzel Washington, aktor terkenal Hollywood. Ini merupakan salah satu filmnya yang menarik, karena membuat penonton berpikir tentang logika mesin waktu, meski dalam skala sederhana. Seperti biasa, film-film Denzel Washington selalu asyik ditonton.
Baca juga: The Machinist: Kisah Sunyi Seorang Lelaki