Attack Force: Pertempuran Absurd Steven Seagal
https://www.naviri.org/2017/03/Attack-Force.html
Naviri.Org - Film-film yang dibintangi Steven Seagal selalu berisi aksi, pertarungan, dan pertempuran, yang semuanya memamerkan kemampuan Steven Seagal dalam bela diri. Termasuk Attack Force, salah satu film yang juga menyuguhkan Steven Seagal sebagai bintang utama. Dalam film ini, Steven Seagal berperan sebagai seorang ahli bela diri militer, bernama Marshal Lawson.
Kisah dalam Attack Force berpusat pada sebuah zat semacam narkoba, yang disebut CTX. Orang yang mengonsumsi zat tersebut akan memiliki kemampuan super, dengan insting membunuh, tanpa rasa takut, mirip binatang buas.
Ceritanya, secara diam-diam, militer Amerika memproduksi zat CTX, yang rencananya akan digunakan untuk tentara mereka. Tujuannya tentu untuk berperang. Agar tentara-tentara Amerika memiliki keberanian dan insting membunuh yang buas, demi memenangkan perang. Tetapi, ternyata, proyek pembuatan CTX itu menjadi malapetaka.
Aaron, orang yang ada di balik produksi CTX, memproduksi zat berbahaya itu untuk tujuan bisnis. Ia memperjualbelikannya sebagai semacam narkoba. Kenyataannya, CTX memang membuat penggunanya kecanduan, sehingga akan terus membutuhkan CTX, dan itu artinya keuntungan bagi Aaron. Lebih jauh, Aaron bahkan berencana menyebarkan zat berbahaya itu melalui aliran air di kota, dengan tujuan agar orang-orang kecanduan CTX.
Menghadapi bahaya itu, pihak militer Amerika pun mengirimkan pasukan untuk memburu Aaron, dan menghentikan rencananya. Dalam hal itu, Marshal Lawson (Steven Seagal) menjadi salah satu pihak yang dikirim untuk melaksanakan misi tersebut. Ia datang ke sana bersama teman atau bawahannya, bernama Dwayne, juga tiga tentara muda.
Kisah berlanjut dengan pembunuhan anak buah Marshal Lawson, yang dilakukan salah satu teman Aaron. Pembunuhan itu lalu menyeret Marshal Lawson untuk memburu Aaron dan kaki tangannya.
Akhir kisah bisa ditebak. Marshal Lawson dan anak buahnya bertempur dengan Aaron bersama kawanannya. Selanjutnya, seperti biasa, sang jagoan memenangkan pertempuran, dan musuh-musuhnya mati. Misi dapat dilaksanakan, dan peredaran CTX dapat dihentikan.
Attack Force tidak beda dengan film-film Steven Seagal yang lain—aksi pertarungan, intrik, dan semacamnya. Namun, Attack Force bisa dibilang film Steven Seagal yang agak absurd. Kisah dalam film ini bisa dibilang tidak jelas, sehingga penonton harus berupaya mereka-reka sendiri agar bisa memahami alur cerita yang terjadi.
Dialog-dialog para tokoh dalam film ini bisa dibilang tidak membantu penonton untuk memahami apa yang terjadi, atau kisah apa yang sedang dihadapi, karena dialog-dialognya relatif singkat. Seperti biasa, Steven Seagal menyatakan kalimat yang mungkin ingin terdengar hebat, tapi sulit dipahami penonton. Misalnya, dia mengatakan, “Balas dendam adalah jalan dua arah.” Kalimat itu diulangi tokoh lain dalam film (Dwayne) pada adegan lain, tapi tetap tidak ada penjelasan apa sebenarnya maksud kalimat itu.
Kemudian, CTX dalam film ini dikisahkan dapat membuat pemakainya memiliki insting membunuh yang kejam. Yang aneh, pemakai CTX bisa tiba-tiba memiliki senjata di ujung tangan mereka, berupa besi tajam yang mengerikan. Bagaimana, dan dari mana, senjata mengerikan berupa besi itu bisa muncul di tangan para pengguna CTX? Hal itu tidak dijelaskan dalam film, secara tersirat sekali pun.
Bahkan adegan awal dan akhir film pun bisa dibilang tidak jelas. Semuanya tampak absurd. Yang jelas hanyalah... Steven Seagal tetap dan selalu hebat!
Sepertinya, Steven Seagal merasa perlu untuk meyakinkan dirinya—dalam setiap film—bahwa dia sosok hebat. Selalu ada pujian yang ditujukan untuk tokoh yang diperankannya, baik dilontarkan sesama teman atau oleh lawan. Begitu pula dalam film Attack Force. Dalam adegan awal, seorang anak buah Marshal Lawson memujinya dengan kata-kata, “Tentang Marshal, aku tahu dua hal. Pertama, dia sangat hebat. Kedua, dia sangat hebat.”
Hal semacam itu bisa ditemukan di hampir semua film yang dibintangi Steven Seagal. Selalu ada pujian untuk tokoh yang diperankannya. Sayang, pujian “hebat” itu hanya tertuju pada Steven Seagal. Sedang untuk filmnya, khususnya Attack Force, pujian itu tak bisa dilontarkan. Karena, alih-alih “hebat”, film ini justru absurd.
Baca juga: Stolen, Kisah Perampok Paling Pintar di Amerika