Pistol Whipped: Polisi Stres dan Musuh Dalam Selimut
https://www.naviri.org/2017/02/Pistol-Whipped.html
Naviri.Org - Matt adalah polisi jujur yang punya istri dan seorang anak perempuan. Karena tuntutan ekonomi, sementara gajinya sebagai polisi tidak mencukupi, Matt nekat berjudi dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Tetapi, rupanya, aktivitas berjudi itu bukan memberi hal baik tapi malah mendatangkan petaka baginya.
Suatu hari, uang yang menjadi barang bukti kejahatan narkoba, yang disimpan di markas polisi, hilang. Sementara polisi yang menjaga uang barang bukti itu ditemukan tewas. Polisi-polisi di sana mencurigai Matt, karena selama ini mereka tahu Matt suka berjudi, terjerat banyak utang akibat perjudian yang dilakukannya, dan waktu itu sedang menghadapi masalah ekonomi keluarga.
Maka Matt pun yang dituduh sebagai pencuri uang di markas kepolisian, meski bisa dibilang tidak ada bukti. Matt juga dituduh membunuh polisi yang menjaga uang barang bukti tersebut. Pihak kepolisian tidak bisa mengajukan tuntutan kepada Matt, karena tidak adanya bukti, tapi mereka memecat Matt dari kepolisian.
Dipecat dari kepolisian, kehidupan Matt pun makin kacau. Dia kerap mabuk, dan terus berusaha mencari keberuntungan di meja judi. Sementara itu, istri Matt menuntut cerai, dan kini menikah lagi dengan seorang polisi yang merupakan teman Matt di kantornya dulu.
Aktivitas perjudian yang terus dilakukan Matt membuatnya terjerat utang dalam jumlah banyak. Suatu hari, saat keluar dari lokasi judi, Matt ditemui seseorang yang menyebut dirinya dengan nama Blue. Blue mengajak Matt untuk menemui seseorang, yang kini memiliki utang-utangnya.
Orang yang ditemui Matt adalah lelaki tua misterius yang disebut Old Man. Dia telah membeli semua utang Matt yang jumlahnya besar, dan memberi pilihan bagi Matt; dituntut karena utang-utang itu, atau Matt bersedia mendapat tugas dari Old Man untuk melakukan pembunuhan terhadap beberapa orang bajingan.
Matt merasa tak punya pilihan. Maka dia pun menerima tawaran untuk membunuh orang-orang yang disodorkan oleh Old Man. Dengan cara itu, membunuh orang-orang tersebut, utang-utang Matt akan dianggap lunas, dan Matt juga akan memperoleh bayaran dari pembunuhan yang dilakukannya.
Orang pertama yang harus dibunuh Matt adalah seorang bajingan yang berbisnis uang palsu. Matt pun memantau bajingan itu, hingga akhirnya terjadi konfrontasi mematikan antara Matt dengan bajingan dan kompolotannya, yang berakhir dengan tewasnya si bajingan. Tugas Matt yang pertama telah selesai.
Orang kedua yang harus dibunuh kemudian adalah seorang Jepang yang melakukan penyelundupan senjata rahasia. Setelah mendapat arahan mengenai hal itu, Matt mendatangi markas si bajingan, dan melakukan baku tembak serta baku hantam yang mematikan, untuk menunaikan tugasnya. Seperti sebelumnya, Matt berhasil membunuh target.
Kemudian, Matt dihadapkan pada tugas ketiga. Kali ini, orang yang harus dibunuhnya adalah seorang polisi yang dulu telah menolong Matt, yaitu polisi yang kini menikah dengan mantan istri Matt.
Mendapati kenyataan itu, Matt pun kebingungan. Dia mencoba membicarakan hal itu dengan Old Man, orang yang menugaskannya, bahwa dia salah memilih korban. Polisi yang harus dibunuh itu, menurut Matt, adalah orang baik. Tapi Old Man menegaskan, “Dia polisi jahat yang korup, dan layak dibunuh.”
Akhirnya, setelah melalui penyelidikan menegangkan, Matt pun menyadari kalau Old Man tidak salah pilih. Polisi yang ia sangka baik, yang kini telah menjadi suami mantan istri Matt, memang polisi korup yang jahat. Bahkan, belakangan, Matt menyadari, bahwa sosok yang ia kira baik itu adalah seorang yang sangat licik, yang bahkan telah menyebabkannya dipecat dari kepolisian.
Kini, Matt pun memutuskan untuk menuntaskan misinya, dan membunuh polisi jahat yang selama ini ia sangka baik. Tapi misi kali ini tak semudah yang dibayangkannya...
Pistol Whipped adalah salah satu film yang dibintangi aktor kenamaan Steven Seagal. Seperti dalam film-filmnya yang lain, dalam film ini pun Steven Seagal kembali memamerkan aksinya dalam menggebrak penjahat dan para bajingan. Penuh baku hantam, baku tembak, dan aksi kejar-kejaran yang menegangkan. Penggemar Steven Seagal sepertinya tidak bisa melewatkan film ini.
Baca juga: Kisah Perampokan Terbesar Sepanjang Sejarah