Proses Saat Tidur Mematangkan Kemampuan Otak
https://www.naviri.org/2016/12/tidur-mematangkan-kemampuan-otak.html
Naviri.Org - Anak-anak dan remaja membutuhkan waktu tidur lebih banyak dari orang dewasa. Karenanya, orang tua kita dulu sering mengingatkan agar kita tidak terlambat tidur ketika masih anak-anak. Kenyataannya, berdasarkan penelitian, tidur pada anak-anak dan remaja tidak hanya membantu tubuh beristirahat, tapi juga ikut mematangkan kemampuan otak mereka.
Penelitian yang diterbitkan di American Journal of Physiology: Regulatory, Integrative and Comparative Physiology, edisi Februari 2013, menemukan perubahan-perubahan gelombang otak tidur pada masa praremaja. Pematangan sel-sel saraf itu terjadi pada peralihan masa kanak-kanak ke remaja.
Tidur memiliki tahapan-tahapan sepanjang malam, berdasarkan gelombang otak selama tidur. Dua pembagian besar dalam tidur adalah tahap tidur REM dan tidur NonREM. Tahapan tidur NonREM (NREM) dibagi lagi menjadi tahap tidur N1, N2 dan N3. N1 merupakan tahap tidur ringan, N2 tidur sedang, dan N3 adalah tahap tidur dalam.
Dalam penelitian yang dilakukan, ditemukan gelombang otak delta dan theta pada tahap tidur REM dan NonREM di rentang usia 6-18 tahun. Perubahan-perubahan gelombang delta yang terjadi pun dinilai. Perubahan gelombang delta menguat seiring bertambahnya usia, berkaitan langsung dengan proses pematangan otak dan kemampuan berpikir kompleks manusia.
Delta power NREM meningkat sejak usia 6 hingga 8 tahun, lalu menurun. Penurunan aktivitas delta tampak paling banyak di usia 12 sampai 16,5 tahun. Sementara pada tidur REM, aktivitas delta sudah menurun sejak usia 6 tahun, dan terus turun hingga usia 16 tahun.
Penemuan baru itu menunjukkan bagaimana proses tidur memiliki fungsi penting bagi perkembangan otak anak dan remaja. Terutama dalam rentang 4,5 tahun, juga usia 12-16,5 tahun, tidur jadi amat penting. Perubahan yang terjadi pada gelombang otak ketika tidur sebenarnya merupakan cerminan bagaimana proses tumbuh kembang dan pematangan saraf-saraf otak terjadi.
Karenanya, jika tidur dianggap sebagai fase kehidupan yang tidak aktif, ternyata justru sebaliknya. Penelitian di atas menunjukkan bahwa proses tumbuh kembang dan pematangan kemampuan otak justru terjadi saat tidur.
Baca juga: Kurang Tidur Bisa Menimbulkan Bad Mood