30 Tahun Lagi, Manusia Akan Menikah dengan Robot
https://www.naviri.org/2016/12/menikahi-robot.html
Naviri.Org - Perkembangan teknologi memang sering kali mengejutkan. Sesuatu yang hari ini “tidak mungkin” bisa menjadi “mungkin” sepuluh tahun mendatang, dengan bantuan teknologi. Apalagi, dari waktu ke waktu, teknologi manusia semakin canggih dan semakin modern.
Kita yang hari ini biasa hidup dengan ponsel, misalnya, mungkin menganggap ponsel barang biasa. Dengan ponsel, kita bisa bercakap-cakap dengan seseorang di luar kota atau bahkan di luar negeri dengan mudah. Sebenarnya itu sangat hebat, tapi kita menganggapnya biasa, karena teknologi komunikasi (dalam hal ini ponsel) telah menjadi bagian sehari-hari dalam hidup kita.
Tetapi coba bayangkan seratus tahun yang lalu. Umpama kita bisa kembali ke masa seratus tahun lalu, dan mengatakan pada orang-orang di waktu itu bahwa kelak manusia akan bisa bercakap-cakap dari jarak jauh hanya dengan menggunakan sarana bernama ponsel, tanpa bantuan kabel yang menghubungkan, apakah mungkin mereka akan percaya? Mungkin akan percaya, tapi mereka pasti akan menganggap itu sangat hebat bahkan fantastis!
Begitulah kehebatan teknologi. Ia menjadikan sesuatu yang mulanya tampak “mustahil” menjadi “mungkin”.
Nah, omong-omong soal teknologi, diperkirakan bahwa kelak, setidaknya 30 tahun lagi, manusia akan menikah dengan robot! Apakah kita percaya? Mungkin percaya, mungkin pula tidak. Karena saat ini mungkin terkesan absurd kalau membayangkan bahwa manusia akan menikah dan hidup bersama robot. Tapi siapa yang tahu dengan masa depan?
Saat ini, dengan teknologi canggih, manusia sudah bisa menciptakan robot yang sangat mirip manusia—dengan kulit, rambut, mata, bahkan mulut, serta bisa berbicara layaknya manusia. Robot yang pria berbentuk sangat tampan, sementara robot yang wanita memiliki wujud sangat cantik. Bahkan, robot-robot itu bisa diajak berhubungan seks layaknya manusia.
Karenanya, beberapa dekade mendatang, perkembangan teknologi kemungkinan besar akan bisa menciptakan robot yang jauh lebih realistis lagi. Mungkin bisa memasak, bisa mengetik, dan lain-lain. Karenanya, perkiraan bahwa kelak manusia bisa jadi akan menikah dengan robot, bisa dibilang mungkin-mungkin saja.
Pada 25 Desember 2016, ada konferensi di Goldsmith University, London, Inggris, yang membahas buku karya David Levy, berjudul “Love and Sex with Robots”. David Levy memprediksi bahwa pada tahun 2050, pernikahan antara manusia dengan robot bisa saja dilegalkan.
David Levy menyatakan, “Ketika robot semakin mirip manusia, dan bisa bersosialisasi hingga bertindak sebagai teman hidup, tidak ada salahnya membuat persahabatan ke jenjang yang lebih serius dengan pernikahan.”
Prediksi itu sempat dibantah oleh Adrian Cheok, profesor komputer dari City University London. Menurutnya, prediksi David Levy terlalu jauh. Adrian Cheok mengakui bahws robot seks bisa memenuhi fantasi seksual seseorang. Mungkin ada yang berpikir bahwa ketimbang pernikahan yang tidak bahagia dengan manusia, lebih baik menikah dengan robot.
Tetapi, lebih lanjut Adrian Cheok mengatakan, “Meski ada banyak varian robot seks di pasaran, tidak ada yang benar-benar menyerupai partner seksual seperti manusia.”
Terlepas prediksi mana yang akan benar, David Levy menyampaikan pemikirannya, bahwa pada intinya—dengan semakin populernya robot, bahkan sampai menjadi teman bercinta—dibutuhkan etika sistem dan regulasi yang mengatur perkembangan serta penggunaan robot. “Karena, di masa depan, hal-hal semacam itu pasti terjadi dan tidak bisa dihindari.”
Kemungkinan besar prediksi David Levy memang akan jadi kenyataan. Di suatu masa kelak, ketika manusia semakin individualistik dan semakin sibuk dengan berbagai hal, bisa jadi mereka tidak berminat atau tak punya waktu untuk menikah, karena repot dan karena harus banyak meluangkan waktu serta pikiran dan energi untuk pasangan. Dalam realitas semacam itu, menikah dengan robot sepertinya akan menjadi alternatif yang praktis sekaligus menyenangkan.
Baca juga: Latar Belakang Jepang Melegalkan Film Porno