Kurang Tidur Bisa Menimbulkan Bad Mood
https://www.naviri.org/2016/12/kurang-tidur.html
Naviri.Org - Kondisi bad mood bisa dipicu berbagai hal. Umumnya, periode PMS (pre-menstrual sydnrome) sering menjadi “kambing hitam” bad mood, khususnya pada wanita. Namun sebenarnya tidak hanya PMS. Kurang tidur juga dapat mempengaruhi perubahan emosi, yang lalu memunculkan bad mood.
Tidur memang tidak hanya waktu istirahat bagi fisik, tapi juga psikis. Kurang tidur menyebabkan tubuh kurang istirahat, dan pikiran juga kurang istirahat. Jika tubuh kurang istirahat memicu kelelahan, begitu pula yang terjadi pada pikiran. Studi yang dilakukan American Academy of Sleep Medicine menemukan bahwa tidur malam yang tidak maksimal juga dapat mempengaruhi kondisi emosi, sehingga sering naik turun.
Dalam studi yang dilakukan tersebut, ditemukan bahwa amigdala orang yang kurang tidur lebih aktif 60 persen dibandingkan orang yang cukup tidur malam. Amigdala adalah bagian otak yang mengatur rasa takut, panik, dan sedih. Akibatnya, orang yang kurang tidur lebih mudah merasa sedih, lebih peka terhadap perlakuan dan perkataan orang lain, sering mendramatisasi keadaan, hingga menangis tanpa sebab.
Selain mudah sedih dan murung, orang yang kurang tidur malam juga cenderung mudah marah. Hal itu, lagi-lagi karena amigdala bekerja lebih aktif ketika orang kelelahan, sehingga menyulitkan proses kerja saraf yang berfungsi menyeimbangkan kadar emosi dalam otak.
Yang juga perlu diketahui, studi itu juga menemukan bahwa otak orang yang sering terjaga di malam hari lebih mudah mengenang pengalaman pahit dan buruk, dibandingkan hal-hal yang membahagiakan. Kenyataan itu cukup menjelaskan mengapa banyak orang sering mengalami kegalauan dan kesedihan yang berlebihan di waktu malam. Artinya pula, orang yang kurang tidur di malam hari rentan terkena stres dan depresi.
Sebagaimana yang dikatakan Lisa Shives, MD, juru bicara dari American Academy of Sleep Medicine, “Apabila Anda penderita insomnia akut, seiring waktu Anda akan merasa sering putus asa dan berujung pada depresi.”
Baca juga: Penyakit yang Timbul Akibat Tidur Terlalu Lama