Tips Membentuk Kebiasaan Bangun Pagi
https://www.naviri.org/2016/12/bangun-pagi.html
Naviri.Org - Bangun pagi mungkin bukan masalah besar bagi sebagian orang yang telah terbiasa melakukannya. Tapi bagi sebagian yang lain, bangun pagi bisa dibilang hal yang sulit dilakukan. Seperti yang mungkin telah Anda duga, bangun pagi adalah soal kebiasaan. Orang yang biasa bangun pagi, setiap pagi pasti akan selalu terbangun, bahkan tanpa dibangunkan atau tanpa memasang weker. Sebaliknya, orang yang tidak biasa bangun pagi, aktivitas bangun pagi harus dipaksa, setidaknya perlu dibangunkan.
Jika Anda termasuk orang yang biasa bangun pagi, Anda patut bersyukur, karena bangun pagi adalah karunia yang sangat diimpikan banyak orang. Bangun pagi tidak hanya memberi kesempatan tubuh kita untuk menghirup udara pagi yang masih segar, tapi juga memberi waktu lebih banyak untuk kita melakukan berbagai aktivitas.
Sebaliknya, jika Anda termasuk orang yang sulit bangun pagi, namun ingin bisa bangun pagi, Anda perlu membentuk kebiasaan tersebut. Sebagaimana bangun siang terbentuk perlahan-lahan dari kebiasaan, bangun pagi pun bisa dibentuk melalui kebiasaan. Berikut adalah tip yang bisa Anda lakukan untuk mulai membentuk kebiasaan baru, yaitu bangun pagi.
Pertama, bayangkan dan persiapkan hal-hal menyenangkan yang akan Anda lakukan setelah Anda bangun tidur esok hari. Artinya, Anda perlu memiliki sesuatu yang mampu membuat Anda termotivasi atau bergairah untuk bangun pagi. Lalu siapkan hal itu pada malam hari sebelum Anda tidur.
Misalnya, jika Anda ingin lari pagi setelah bangun tidur, siapkan pakaian olah raga pada malam hari. Jika ingin makan sehat besok pagi sebagai sarapan, siapkan bahan-bahan mentah di malam hari. Persiapan semacam itu akan membuat Anda tidur dengan motivasi yang mampu membuat Anda bangun pagi dengan pikiran senang.
Kedua, Anda tentu perlu tidur lebih awal, agar besok bisa bangun tanpa terlalu mengantuk. Jadi, kalau biasanya Anda tidur pukul 23:00, misalnya, Anda perlu menurunkan jam tidur Anda menjadi pukul 21:00 atau 22:00. Kurangi waktu menonton televisi, atau kurangi waktu di internet, agar bisa tidur lebih dini. Dengan tidur lebih awal, Anda akan memiliki jumlah waktu tidur yang cukup, hingga bisa bangun tidur dengan tubuh segar.
Ketiga, Anda bisa menyiapkan weker atau alarm, yang disetel untuk berbunyi pada pagi hari sebagaimana yang Anda inginkan. Bunyi alarm atau weker akan membantu membangunkan Anda yang mungkin masih terlelap. Ada baiknya Anda meletakkan weker atau alarm cukup jauh dari tempat tidur. Jadi, ketika berbunyi, Anda tidak bisa langsung menjangkau untuk mematikan, melainkan harus turun dari tempat tidur dulu untuk bisa mematikannya. Bangkit dari pembaringan atau turun dari tempat tidur adalah hal penting yang akan “memaksa” Anda untuk benar-benar bangun.
Keempat, Anda perlu berkomitmen untuk bangun pagi, setidaknya selama 21 hari berturut-turut. Komitmen itu akan menjaga Anda untuk tetap melakukannya, meski rasanya mungkin tidak nyaman—khususnya di masa-masa awal. Tapi itulah cara membentuk kebiasaan baru. Para ahli mengatakan bahwa waktu 21 hari adalah masa yang ideal untuk membentuk kebiasaan baru. Jika dilakukan dengan benar dan lancar, kebiasaan baru itu akan terbentuk. Memasuki hari ke-22, Anda tinggal melanjutkan kebiasaan tersebut.
Lalu bagaimana jika sebelum 21 hari, Anda telah gagal? Misalnya, memasuki hari ke-11, Anda gagal bangun pagi. Maka Anda harus memulai hitungan dari awal lagi. Intinya, waktu 21 hari harus dijalani dengan tanpa jeda satu hari pun. Yang patut diingat, meski upaya itu mungkin terasa berat pada awal, namun lama-lama akan terasa mudah dan makin ringan. Tanpa Anda sadari, Anda telah memiliki kebiasaan baru, yaitu bangun pagi.
Untuk kesuksesan tersebut, Anda bisa menghadiahi diri sendiri dengan sesuatu yang menyenangkan, misal menonton film favorit di bioskop, atau melakukan sesuatu yang telah lama Anda inginkan. Siapa tahu, dengan cara itu, Anda bisa termotivasi untuk memulai kebiasaan baik lainnya.
Baca juga: Mengelola Waktu Tidur, Meningkatkan Produktivitas