Aneka Manfaat Buah Merah untuk Kesehatan (1)

Naviri.Org - Buah merah (Pandanus conoideus) adalah buah tradisional Papua. Pohon buah merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon mirip pandan, namun tinggi tanaman bisa mencapai 16 meter, dengan panjang batang mencapai 5-8 meter yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang samping bawah. Orang-orang Wamena, Papua, biasa menyebut buah ini dengan nama kuansu.

Buah merah berbentuk lonjong, dengan kuncup tertutup daun buah. Panjang buah sekitar 55 cm, dengan diameter 10-15 cm, dan bobot sekitar 2-3 kg. Ketika masak, buah ini berwarna merah marun, meski ada pula yang berwarna cokelat, atau cokelat kekuningan, tergantung tipe tanaman.

Sejak zaman dulu, buah merah telah menjadi bagian obat tradisional, khususnya di Papua, karena memiliki kemampuan dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti mencegah penyakit mata, mengatasi cacingan, masalah kulit, hingga meningkatkan stamina.

Buah merah memiliki kandungan omega-3, omega-6, serta asam lemak omega-9. Dari semua kandungan lemak pada buah merah, yang paling mendominasi adalah asam lemak oleat, dengan jumlah 30 persen dari keseluruhan lemak. Buah merah juga memiliki kandungan antioksidan serta karotenoid yang cukup tinggi, dan vitamin E atau tokoferol mencapai 11.000-12.000 ppm. Mineral yang terdapat dalam buah merah di antaranya adalah Fe, Mg, Ca, serta Zn.

Drs. I Made Budi M.S., seorang ahli gizi sekaligus dosen Universitas Cendrawasih (UNCEN) di Jayapura, melakukan penelitian terhadap masyarakat tradisional di Wamena, Timika, dan desa-desa di kawasan Pegunungan Jayawijaya, yang biasa mengonsumsi buah merah.

Masyarakat lokal di sana diketahui memiliki tubuh yang sangat kuat dan memiliki stamina tinggi, padahal kehidupan sehari-hari secara tradisional bisa dibilang serba terbatas. Mereka juga hidup di alam terbuka yang keras, dengan pakaian yang bisa dibilang tidak maksimal dalam melindungi tubuh. Namun, mereka diketahui jarang terkena penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, kanker, dan lain-lain.

Hal itu tampaknya berkaitan dengan buah merah yang biasa mereka konsumsi. Salah satu kandungan yang terdapat dalam buah merah adalah betakaroten. Betakaroten memiliki peran dalam memperlambat terjadinya penumpukan plak pada arteri, sehingga aliran darah ke jantung dan otak lebih lancar tanpa ada gangguan atau sumbatan.

Penelitian menemukan bahwa konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan menjadikan tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker, karena ampuh menetralisasi radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker.

Lebih jauh, penelitian yang dilakukan Drs. I Made Budi bahkan menemukan bahwa buah merah memiliki potensi untuk mengatasi masalah HIV/AIDS. Hal itu dimungkinkan, karena buah merah memiliki kandungan tokoferol dan betakaroten yang sangat tinggi. Kedua kandungan tersebut berfungsi sebagai antioksidan, dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tokoferol dan betakaroten juga berkombinasi dalam memecah asam amino yang dibutuhkan oleh virus HIV, penyebab AIDS, sehingga virus tersebut tidak dapat melangsungkan hidupnya.

Meski kenyataan mengenai penyembuhan HIV/AIDS mungkin masih memerlukan penelitian lebih lanjut, namun buah merah setidaknya telah diketahui sejak lama dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan. Berikut ini di antaranya.

Mengatasi kanker dan tumor

Tumor mula-mula berasal dari sel yang tidak dibutuhkan tubuh, biasanya sel yang tumbuh sebelum waktunya, atau sel yang tidak juga mati padahal sudah tak lagi dibutuhkan tubuh. Sel semacam itulah yang lalu menjadi tumor, untuk kemudian menjadi kanker.

Dalam hal ini, buah merah memiliki kandungan tokoferol sangat tinggi, mencapai 11.000 ppm, serta betakaroten mencapai 7.000 ppm. Kedua senyawa tersebut memiliki peran sebagai antioksidan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta mencegah pembiakan sel-sel kanker.

Baca lanjutannya: Aneka Manfaat Buah Merah untuk Kesehatan (2)