Bahaya Tidur Dengan Lampu Menyala
https://www.naviri.org/2016/02/bahaya-tidur-dengan-lampu-menyala.html
Naviri.Org - Tidur dengan lampu padam atau redup membuat orang lebih mudah tertidur daripada tidur dengan lampu menyala terang. Kenyataannya, lebih banyak orang yang tidur dengan lampu padam daripada yang tidur dengan cahaya terang benderang. Selain bisa membuat silau, lampu yang terang saat tidur juga disinyalir dapat memicu masalah kesehatan. Penelitian menyangkut hal ini menemukan bahwa tidur dengan lampu menyala bisa memicu masalah kanker payudara dan kanker prostat.
Sebaliknya, tidur dengan lampu padam atau redup dapat menjaga kesehatan tubuh, serta menjauhkan risiko dari kemungkinan kanker akibat lampu menyala ketika tidur. Joan Robert, seorang ahli biologi, menyatakan bahwa tubuh memproduksi hormon melatonin untuk membuat kantuk. Hormon melatonin baru bisa diproduksi saat gelap atau tidak ada cahaya. Namun, fungsi hormon melatonin sebenarnya tidak hanya menimbulkan kantuk, tapi juga merupakan hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker.
Karena itu, tidur dalam keadaan terang benderang menjadikan tubuh kesulitan memproduksi hormon melatonin. Akibatnya, selain membuat tubuh lebih sulit untuk mengantuk, tubuh juga kehilangan kemungkinan untuk dapat memperoleh tambahan hormon kekebalan yang berfungsi mencegah penyakit.
Keberadaan cahaya atau lampu terang di kamar tidur menjadikan produksi hormon melatonin berhenti. Karena itu, mematikan lampu ketika tidur malam hari tidak hanya menghemat energi, tapi juga meningkatkan kesehatan. Karena itu pula, tidur sambil menonton televisi sangat tidak dianjurkan, karena layar televisi memancarkan sinar atau cahaya.
Lynne Eldridge, MD, seorang praktisi kesehatan yang juga penulis buku Cancer One Day At A Time, menyatakan bahwa wanita tunanetra memiliki risiko 80 persen lebih rendah untuk terkena kanker payudara, jika dibandingkan wanita lain yang bukan tunanetra. Kenyataan itu diduga karena faktor hormon melatonin pada wanita tunanetra lebih banyak, karena penglihatan yang gelap menjadikan tubuhnya memiliki daya tahan yang lebih tinggi.
Para ilmuwan di Inggris dan Israel yang meneliti hal ini juga bersepakat bahwa tidur malam hari lebih baik dengan lampu padam daripada terang. Mereka menemukan bahwa cahaya atau lampu yang dihidupkan pada malam hari bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker. Para ilmuwan bahkan menyarankan agar kita tidak menyalakan lampu saat terbangun di tengah tidur.
Dr. Rachel Ben-Sclomo dari University of Haifa menyatakan, “Orang-orang yang bangun di malam hari sebaiknya tidak menyalakan lampu. Kami percaya bahwa setiap kali menyalakan cahaya buatan pada malam hari akan memiliki dampak pada jam biologis tubuh, karena itu adalah mekanisme yang sensitif.”
Jika tidur malam dengan lampu terang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker prostat, paparan jangka pendek (menyalakan lampu saat terbangun dari tidur) juga bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics.
Baca juga: Kesepian dan Kenangan Buruk Bisa Merusak Tidur