Mengapa Ayahmu Menikah dengan Ibumu? (Bagian 3)

Naviri.Org - Kita mulai lagi dengan kemungkinan Bill Gates tidak menciptakan Windows. Bisa saja dia mungkin terlalu asyik dengan pacarnya, atau terlalu sibuk bermain-main dengan sohib-sohibnya hingga tak punya waktu sama sekali untuk memikirkan apalagi sampai menciptakan Windows. Apa yang (mungkin) akan terjadi…?

Kemungkinan yang lebih rasional adalah…akan ada orang lain yang akan menciptakan Windows!

Ini disebut “kemungkinan yang lebih rasional” karena dunia ini semakin berkembang, kan? Peradaban terus berubah, dan perubahan itu terus-menerus menghasilkan pembaruan dalam hal apa saja, termasuk teknologi. Jadi, kalau Bill Gates tidak menciptakan Windows, hampir dapat dipastikan ada orang lain yang akan menciptakan software yang juga dapat digunakan untuk membuat revolusi dalam dunia komputer, yang akan memungkinkan orang dapat memiliki komputer pribadi di rumahnya!

Jadi, tak peduli Bill Gates menciptakan Windows atau tidak, komputer pribadi tetap akan ada—ini hanya soal waktu—karena itu merupakan tuntutan hukum alam bernama perubahan (dalam hal ini perubahan dalam perkembangan dan kemajuan dunia teknologi). Nah, karena komputer pribadi tetap akan ada, maka internet pun tetap akan dapat diakses oleh seluruh masyarakat dunia. Karena internet tetap akan ada, maka Mark Zuckerberg pun kemudian dapat menciptakan Facebook.

Lalu bagaimana kalau Mark Zuckerberg tidak membuat Facebook? Bisa saja cowok itu keasyikan nongkrong di Hawaii dan kemudian bertemu cewek seksi dari Hong Kong, lalu mereka kawin lari ke Hong Kong hingga si Zuckerberg tidak sempat menciptakan Facebook karena terlalu sibuk menikmati udara Hong Kong.

Kemungkinan jawabannya sama saja! Kalau Mark Zuckerberg tidak menciptakan Facebook, maka hampir dapat dipastikan ada orang lain yang akan menciptakan Facebook! Sekali lagi, ini hanya soal waktu. Cepat atau lambat, Facebook (atau media lain yang mirip Facebook) akan diciptakan. Dan karena ada Facebook, maka…

Maka Marry dan Sebastian pun kemudian akan bertemu, saling kenal, jatuh cinta, hingga kemudian memutuskan untuk menikah.

Jadi, Marry dan Sebastian (tetap) akan menikah karena dipertemukan suatu media bernama Facebook—tak peduli siapa yang menciptakannya, dan tak peduli bagaimana caranya! Yang jelas mereka akan menikah karena adanya media itu, dan kelak mereka akan melahirkan orang-orang yang sama dengan kita, mungkin berjenis kelamin cowok, mungkin pula berjenis kelamin cewek.

Nah, apakah kau puas dengan kemungkinan jawaban yang ini? Sekali lagi, kau punya hak untuk merasa puas dengan kemungkinan yang kedua ini. Tetapi, ini pun masih menyimpan pertanyaan penting lain, kan? Karena, apa yang akan terjadi kalau Marry maupun Sebastian sama sekali tidak menggunakan atau memanfaatkan Facebook…?

Windows atau software lain semacamnya bisa saja ada, PC atau komputer pribadi bisa saja ada, internet bisa saja ada, Facebook bisa saja ada, tetapi…bagaimana nasib Marry dan Sebastian kalau kedua orang itu sama sekali tidak kenal Facebook dan tidak menggunakannya—dan itu artinya mereka tetap saja tidak akan pernah bertemu meskipun segala kausalitasnya sudah ada…?

Haloo…?

Jadi, orang boleh menyebut ini takdir, atau hukum alam, atau kausalitas, atau suatu kehendak yang digerakkan oleh kekuatan tak kasatmata. Dan…begitu pula dengan bokap dan nyokap kita. Dua orang yang kita sebut sebagai “Ayah” dan “Ibu” itu tidak bertemu tanpa ada sebab-sebab di baliknya. Mereka bertemu karena kausalitas, karena tangan takdir, karena kekuatan kehendak yang tak kasatmata, dan…itu tentu bukan tanpa alasan di baliknya. Fakta bahwa dirimu dilahirkan oleh ibumu adalah bagian dari lingkar kausalitas itu. Dan mengapa kau dilahirkan oleh ibumu dan bukan oleh orang lain…? Ini masih menyimpan banyak pertanyaan, kan…?

Baca juga: Ternyata Cewek Seksi Punya Nafsu yang Gede