Cewek Jadi Lebih Seksi saat di Masa Subur
https://www.naviri.org/2016/01/cewek-jadi-lebih-seksi-saat-di-masa.html
Naviri.Org - Salah satu tujuan hidup manusia—dan mengapa kita diciptakan secara berpasang-pasangan—adalah untuk beregenerasi, melanjutkan keturunan, memiliki anak-anak. (Kenapa ini seperti pembukaan khutbah yang jelek, ya?). Dan di dalam proses untuk beregenerasi itulah, manusia mengenal aktivitas making love, yang salah satu tujuannya untuk “membuat” anak. Yang menakjubkan, coba pikir, aktivitas making love ini dibuat sedemikian rupa sehingga manusia menjadi senang, merasa nikmat, dan kemudian ketagihan untuk melakukannya lagi... lagi... dan lagi.
Bayangkan kalau proses berketurunan yang diawali dengan making love ini merupakan sesuatu yang menyiksa, menyengsarakan atau membuat orang jadi sakit panas dan demam selama tujuh-hari-tujuh-malam campur benjut-benjut di kepala. Tentu saja tidak ada orang yang akan em-el. Mereka akan trauma! Dan akibatnya, manusia akan menuju masa kepunahannya karena tidak ada lagi yang mau repot-repot punya anak karena membuatnya saja sudah sangat susah.
Nah, kita semua tentunya tahu kalau keberhasilan sebuah em-el untuk dapat menghasilkan anak biasanya adalah em-el yang dilakukan pada masa-masa suburnya seorang cewek. Hebatnya, tanpa diberitahu, para cowok (tentunya yang sudah punya pasangan) akan lebih bernafsu ingin punya anak kalau cewek pasangannya pas dalam masa subur. Mereka seperti jadi tambah “menggila” pada cewek pasangannya pada masa-masa itu—dan tujuan utama manusia untuk beregenerasi pun tercapai.
Selama berabad-abad, orang-orang bertanya-tanya, mengapa cowok-cowok itu seperti tahu kalau “masanya menanam” sudah tiba? Kenapa cowok-cowok sepertinya paham kalau cewek pasangannya tengah memasuki masa subur dan kemudian segera giat mengerjakan tugasnya?
Jawabannya baru muncul beberapa tahun yang lalu, setelah beberapa pakar dari University of Texas melakukan serangkaian riset dan penelitian yang bisa dibilang aneh sekaligus gila-gilaan. Ternyata oh ternyata, pada masa-masa subur inilah kaum cewek akan terlihat lebih seksi, akan terdengar lebih seksi, sekaligus akan beraroma lebih seksi.
Riset yang aneh sekaligus gila-gilaan ini menggunakan 17 orang cewek sebagai responden penelitiannya. Cewek-cewek ini diminta untuk mengenakan t-shirt yang sama (tidak boleh ganti) selama tiga malam berturut-turut, tepat pada masa paling subur dalam siklus haid 28 hari. Cewek-cewek ini juga dilarang menggunakan parfum, sabun wangi atau apapun yang mengeluarkan aroma buatan—termasuk pula dilarang mengkonsumsi makanan berbumbu, dilarang melakukan aktivitas seksual, juga dilarang menelan pil anti hamil.
Nah, setelah itu, responden yang cowok (yang sama sekali tidak tahu apa yang terjadi) kemudian diminta untuk “mengendus” t-shirt dari para cewek tadi untuk melihat hasilnya. Dan...suer gila, cowok-cowok itu bersepakat kalau ketujuhbelas t-shirt yang mereka endus-endus itu memancarkan aroma yang seksi, sensual dan menyenangkan.
Mengapa ini bisa terjadi?
Seorang cewek memang selalu mengalami perubahan hormonal di dalam dirinya selama masa siklus haidnya. Karenanya, tentu saja wajar kalau kemudian bau badan mereka pun mengalami perubahan sesuai dengan tahapan dalam siklusnya.
Lebih dari itu, alasan mengapa cowok seperti makin tergila-gila pada ceweknya ketika si cewek tengah memasuki masa subur adalah karena kenyataan bahwa kulit si cewek akan berubah lebih terang, dan biasanya payudaranya akan cenderung lebih simetris. Dari sinilah kemudian para cewek pun—sepertinya tanpa sadar—akan merasa dirinya lebih seksi untuk kemudian menjadi lebih pede dalam mengenakan kostum yang sensual. Jadi wajar kalau kemudian cowok pasangannya jadi makin mabuk kepayang.
Lalu bagaimana dengan suara yang terdengar lebih seksi?
Oh ya, menyangkut hal ini, pihak dari New York University-lah yang mengadakan riset mereka yang terkesan iseng ini. Para peneliti ini mengambil sampel suara dari cewek-cewek yang tengah memasuki masa suburnya, dan juga sampel suara dari cewek-cewek yang tidak sedang dalam masa subur. Sampel-sampel suara itu kemudian diperdengarkan pada cowok-cowok yang sama sekali tak tahu suara siapa yang mereka dengarkan itu.
Hebatnya, ketika kemudian cowok-cowok itu disurvei untuk menentukan suara manakah yang terdengar lebih seksi, semua cowok itu sepakat bahwa suara-suara dari cewek yang sedang dalam masa subur itulah yang terdengar lebih seksi, lebih memikat sekaligus lebih melekat di hati!
Dr. Manny Alvarez, yang mengetuai riset ini kemudian mengambil kesimpulan bahwa perubahan hormonal seorang cewek ketika dalam masa suburnya tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik atau aroma tubuhnya, tetapi juga bahkan suaranya. Ketika mengalami masa subur, ada beberapa perubahan struktur hormon pada diri cewek, yaitu kombinasi antara meningkatnya hormon estrogen dan kelenjar pituitary. Hormon estrogen tidak hanya mempengaruhi sistem reproduksi tapi juga feminitas seorang cewek.
Baca juga: Mengapa Ayahmu Menikah dengan Ibumu?