Mengatasi Berbagai Keluhan Selama Kehamilan (2)
https://www.naviri.org/2015/12/mengatasi-berbagai-keluhan-selama_24.html
Naviri.Org - Perubahan kulit yang terjadi selama kehamilan disebabkan oleh melanosit yang menjadikan warna kulit cenderung lebih gelap. Hal itu biasanya diikuti munculnya garis kecokelatan mulai dari dasar pusar ke arah bawah, yang disebut linea nigra. Di samping itu, sering pula terjadinya gurat kecokelatan pada wajah, yang disebut chloasma atau ‘topeng kehamilan’.
Selain hal di atas, masalah kulit lain yang juga terjadi selama kehamilan adalah strecthmark. Strecthmark terjadi karena adanya peregangan kulit yang berlebih, dan biasanya terjadi di daerah perut, paha atas, dan payudara. Strecthmark kadang dapat menimbulkan rasa gatal.
Problem lain yang berhubungan dengan kulit selama kehamilan biasanya terjadi pada kulit wajah, dalam bentuk kulit muka yang cenderung lebih berminyak, dan tidak jarang menimbulkan jerawat.
Untuk mengatasi masalah-masalah kulit semacam di atas, Anda bisa melakukan saran berikut.
- Jagalah selalu kebersihan kulit.
- Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C.
- Apabila strecthmark yang terjadi pada kulit Anda menimbulkan rasa gatal, sebaiknya sebisa mungkin hindari untuk menggaruknya. Biarkan saja, lama-lama rasa gatal itu akan menghilang sendiri.
Keputihan
Terjadinya peningkatan hormon selama masa kehamilan menyebabkan produksi cairan vagina, yang disebut lokore. Cairan ini berwarna putih, encer, dan tidak berbau. Munculnya cairan ini adalah normal, sepanjang tidak berjumlah banyak, tidak berubah warna, tidak berbau, dan tidak menimbulkan rasa gatal atau iritasi.
Namun, apabila cairan tersebut tidak sesuai dengan ciri-ciri di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Untuk mengatasi masalah di atas, sekaligus untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya masalah keputihan, Anda bisa mengikuti saran berikut.
- Jagalah kebersihan dan kelembapan di sekitar vagina.
- Gunakan selalu celana dalam yang kering dan bersih
- Pilihlah bahan celana dalam yang terbuat dari bahan katun, atau yang paling mudah menyerap keringat.
- Hindari memakai pakaian dalam yang terlalu ketat.
- Gantilah celana dalam sesering mungkin, terutama ketika celana dalam sudah terasa lembap atau basah.
Sembelit
Sembelit terjadi karena adanya peningkatan hormon progesteron. Selain mengendurkan otot-otot rahim, hormon progesteron juga berdampak pada mengendurnya otot dinding usus, sehingga menyebabkan sembelit dan susah buang air besar. Namun, meski begitu, kondisi tersebut juga memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik selama kehamilan.
Yang perlu diingat dalam hal ini, sembelit yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan wasir atau ambeien.
Untuk mengatasi masalah sembelit, Anda bisa memperbanyak minum air putih, memperbanyak konsumsi makanan yang berserat seperti sayur dan buah-buahan, juga melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau jogging secara teratur.
Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi biasa menyerang ibu hamil, khususnya pada usia kehamilan lima bulan ke atas. Hal ini biasanya terjadi karena si ibu tidak dapat beradaptasi dengan perubahan fisiologi dalam tubuh selama hamil. Biasanya pula, masalah ini lebih sering menyerang ibu yang hamil pada usia di atas 35 tahun, atau yang berusia di bawah 17 tahun.
Selain itu, apabila anggota keluarga si ibu ada yang mengidap penyakit tersebut, maka kemungkinan besar hal itu menyerang si ibu hamil juga semakin tinggi.
Masalah tekanan darah tinggi selama hamil sulit dihindari. Namun, meski begitu, dengan pemeriksaan dan perawatan yang baik, masalah ini akan dapat diatasi. Biasanya, dokter akan memberikan perawatan anti-hypertension, yang akan mengurangi atau menstabilkan tekanan darah.
Biasanya, tekanan darah akan kembali normal setelah si ibu melahirkan. Hanya saja, yang perlu diingat, apabila masalah tekanan darah tinggi ini dirasa cukup serius, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter. Sebab, tidak menutup kemungkinan masalah itu merupakan pertanda atas masalah lain yang lebih serius menyangkut kehamilan.
Perdarahan
Terjadinya perdarahan di awal kehamilan perlu mendapat perhatian segera. Sesedikit apa pun darah yang keluar dari vagina perlu diwaspadai dan segera dikonsultasikan pada dokter. Meski mungkin itu hanya radang ringan, namun sebaiknya tidak mengambil risiko dengan membiarkannya. Perdarahan yang terjadi di awal kehamilan dapat menjadi ancaman keguguran akibat konsepsi yang tidak normal.
Selain itu, perdarahan juga bisa disebabkan karena:
- Missed obortion, yaitu darah yang turun sedikit demi sedikit, yang menyebabkan kehamilan bermasalah apabila tidak segera diatasi.
- Ectopic preganancy, yaitu kehamilan di luar rahim.
- Molar pregnancy, yaitu keadaan dimana kandungan si ibu tidak mengandung fetus—kondisi ini biasa disebut ‘hamil anggur’.
- Premature labour, yaitu terjadinya kontraksi yang terlalu awal. Hal ini bisa disebabkan karena adanya masalah kesehatan pada si ibu hamil, semisal mengidap penyakit kencing manis, atau masalah kesehatan lain.
- Cervical incompletence, yaitu kasus dimana rahim si ibu hamil mengalami masalah atau tidak normal. Meski hal yang satu ini jarang terjadi, namun hal tersebut juga dapat mengakibatkan munculnya perdarahan.
Baca juga: Mengatasi Mual dan Muntah Selama Hamil